Pertemuan
3 : Jumat, 5 Juni 2020
Waktu : Pukul 19.00 – 21.46
Pemateri : Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd
Tema : Berbagi Pengalaman Menerbitkan
Buku
Semalam bertambah lagi ilmu yang
saya peroleh ketika seorang penulis yang juga berprofesi sebagai guru, pegiat
literasi, pengurus TPQ dan blogger yang bernama Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd
berbagi pengalamannya dalam menerbitkan buku. Awal cerita ibu dari 4 orang anak
ini memulai kegiatan menulis ketika usianya memasuki jelita atau jelang lima
puluh tahun. Penulis kelahiran 8 April 1961 ini berprinsip “better late than never”. Beliau terus
berusaha dan belajar sampai ketagihan untuk bisa menulis buku dan terus meng-upgrade diri menjadi seorang penulis.
Pada
tahun 2007 ketika kuliah S2 beliau mulai mengenal internet, media sosial,
sering pergi ke perpustakaan dan ke toko buku. Sampai pada akhirnya beliau menemukan
satu buku karangan Ersis bahwa menulis buku itu gampang. Dari buku itulah
beliau termotivasi dan meyakini harus bisa menulis. Proses yang dijalaninya dengan
sering bersilaturahmi dan mau belajar di berbagai kegiatan pelatihan menulis
baik daring maupun luring, aktif di blog Gurusiana dan komunitas sejuta guru
ngeblog, mengisi atau berbagi dalam kegiatan bedah buku.
Pengalaman dengan penerbit mayor
Pada
tahun 2009 beliau mulai menulis dan diajak untuk membuat buku ajar berjudul “Seri
Pendalaman Materi (SPM) Ujian Nasional Bahasa Inggris untuk SMK” penerbit
Erlangga. Selama 6 bulan buku tersebut digarap akhirnya pada bulan Oktober 2010
buku tersebut terbit. Beliau mulai merasakan keuntungan berupa kepuasan karena diterbitkan
tingkat nasional dan dipakai untuk anak SMK kelas 12 dan juga keuntungan
finansial juga dengan menikmati royalty setiap semester yang mengalir ke buku
rekeningnya. Buku tersebut laris manis karena tahun 2015 ada edisi revisi dan
masuk buku yang harus dibeli atau masuk dalam bidang pengadaan di sekolah seluruh
Indonesia. Keuntungan finansial yang sangat besar diperoleh dari omzet
penjualan yang laris manis tersebut.
Pengalaman dengan penerbit indie
Pada
tahun 2013 menerbitkan 3 buah buku yaitu bahan ajar, parenting seni mendidik anak secara Islami (diterbitkan semi mayor
yang mana penulis tidak mengeluarkan uang namun dikasih 100 buku yang harus
dijual) dan biografi mini “Kugelar Sajadah Cinta” setebal 418 halaman yang berkisah
tentang perjalanan hidup orang tua penulis dan penulis sendiri sampai usia 50
tahun. Beliau juga menulis 25 buku antologi diajak teman-teman kompasiana, blogger
dan 20-25 grup dalam berbagai komunitas2 lain seperti : Sahabat Pena Kita,
Pegiat Literasi Nusantara, Asosiasi Guru Menulis, Ibu2 doyan menulis dan Duta
Bunda Baca Soloraya.
Buku
“The stories of wonder woman”
diterbitkan penerbit indie berupa faksi (fakta tapi fiksi) true stories tentang
perempuan tangguh. Tujuannya untuk memberi motivasi perempuan lain agar sabar
dan ikhlas dalam menghadapi cobaan. Pada tahun 2018 nominasi gerakan guru
menulis buku “Perempuan terbungkas” sebuah novel berkisah tentang perempuan di
era tahun 1970 yang kehidupannya pelik dari seorang anak yang disia-siakan
orang tuanya sampai menemukan cinta sejatinya. Buku parenting “Merawat Harapan”
lahir dari tangan dingin beliau Adapun yang dimaksud harapan yaitu anak. Dalam
buku tersebut dijelaskan mulai dari gizi, cara mengajarnya, dan tahapan anak mulai dari usia dini sampai usia menginjak
dewasa. Kemudian buku “Woow English is so
Easy Kids” dicetak juga secara indie. Sebuah novel berjudul “Tipuan Asmara”
diterbitkan juga secara indie. Selain buku-buku diatas masih banyak buku yang
telah dihasilkan. Ada sekitar 17 buku yang telah ditulis termasuk buku bahan
ajar, antologi, parenting, motivasi, novel dan juga cerita anak.
Untuk
menjadi seorang penulis maka harus banyak membaca, mencoba menulis dan disiplin
melakukannya. Agar bisa disiplin menulis maka buat kerangka tulisan, buat
target, fokus pada target dan berikan reward dan punishment. Jika kita bisa mencapai target maka berilah hadiah pada
diri sendiri namun sebaliknya berilah hukuman jika kita tidak mencapai target.
Langkah selanjutnya kirimkan tulisan yang telah kita buat ke media massa dan
jika sudah banyak halamannnya maka bisa dibukukan. Teruslah menulis
walaupun naskah kita ditolak. Asah terus
keterampilan menulis sehingga menghasilkan banyak karya.
Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan ketika
mengirim naskah ke penerbit yaitu : siapkan naskah yang sudah rapi,
pilih penerbit yang sesuai dengan jenis naskah, perhatikan tata cara pengiriman
dan ketentuan mengirim naskah ke penerbit, kirimkan naskah beserta synopsis dan
biodata penulis, dan jangan mengirim naskah ke beberapa penerbit sekaligus. Itulah
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengirim naskah ke penerbit. Jika
kita mengirim ke penerbit mayor tidak semua naskah akan diterima bahkan mungkin
hanya sebagian kecil saja yang diterima. Sedangkan jika kita mengirim buku ke
penerbit indie maka naskah kita sudah pasti diterima. Beliau memberikan tips
agar buku kita dilirik penerbit sehingga dapat menghasilkan royalty yaitu
dengan berada di grup menulis yang bekerja sama dengan penerbit dan siapkan
naskah yang sedang dibutuhkan orang banyak.
Pada
saat sesi tanya jawab, ada beberapa pertanyaan yang dikemukakan oleh para
peserta yang dijawab lugas dan jelas oleh beliau. Menurutnya yang harus
dilakukan pertama kali ketika menulis buku yaitu kita harus punya ide. Lalu
buat outline sehingga bisa terpola dan tidak melantur kemana-mana. Agar ide
yang dituangkan bisa diterima pembaca tentukan dulu apa yang mau ditulis dan
tulislah apa yang disukai dan dikuasai. Kita juga diberikan tips dan trik agar
buku kita dikenal / disukai pembaca maka sebaiknya kita bergabung dengan
komunitas menulis, mengadakan kegiatan bedah buku ataupun promo baik lewat online maupun offline.
Kesulitan
terbesar selama menulis pada awalnya masalah waktu yang kadang tidak konsisten.
Cara mengatasinya dengan mengubah mindset kita. Jadikan menulis sebagai
kebutuhan bukan kewajiban. Menulislah setiap hari dengan penuh konsentrasi.
Jika terjadi gangguan konsentrasi maka ubahlah mindset dan bergaulah dengan
pegiat literasi. Untuk menjaga semangat menulis maka kita harus punya target
yang cukup tinggi. Jadi saat ada ditengah-tengah semangatnya sudah ada yang
diraihnya.
Biasanya
beberapa penulis pemula bersama-sama menulis artikel dengan satu tema lalu
dibukukan dalam bentuk antologi. Waktu penulisan tergantung jenis buku. Buku
non fiksi lebih cepat karena ada referensi. Sedangkan fiksi bisa cepat tapi
bisa juga lama tergantung komitmen dari hati dan target waktu. Selain fiksi dan
non fiksi ada juga yang disebut faksi yaitu kisah nyata/fakta (true story) yang identitasnya dibuat
karangan (fiksi).
Menutup
perkuliahan ada beberapa kesimpulan yang dapat disampaikan yaitu menulis itu
keterampilan bukan bakat. Jadi kita harus sering berlatih menuliskan ide-ide di
sekitar kita Menulislah apa yang disukai dan dikuasai. Jadikan menulis dan
membaca selektif dengan kacamata utuh sebagai gaya hidup. Istiqomah dalam
menulis dan belajar meng-upgrade diri
agar naik kelas. Biarkan tulisan menemui takdirnya. Kata-kata yang luar biasa memberi
kekuatan motivasi untuk terus menulis dan menghasilkan karya yang akan menemui
takdirnya.
Mantap
BalasHapusTerima kasih apresiasi dan kunjungannya
HapusCerita Lintang sudah meresume.dengan apil tinggal istikamah untuk terus menulis ya
BalasHapusTerima kasih bunda support dan kunjungannya. Semoga bisa istiqomah menulis dan menerapkan ilmu yang diberikan bunda dan narasumber lainnya. Do the best and better late than never.
HapusTulisannya rapi enak dibacanya sukses selalu dan salam kenal
BalasHapusTerima kasih apresiasi dan kunjungannya. Salam kenal juga
HapusAlhamdulillah judul nya sangat menarik,isi nya cukup lengkap terus lah menulis jangan pernah berhenti raihlah mimpimu dengan menerbitkan buku terimakasih
BalasHapusTerima kasih Bu sudah berkunjung dan memberi apresiasi serta motivasi juga
HapusMantap, salam kenal
BalasHapusSalam kenal juga ibu... Terima kasih sudah berkunjung. Silakan diminum🤭🍹🍿🍰
HapusCantik dan apik.. Hamassah menulis bu
BalasHapusSalam kenal dari subang
Terima kasih apreasiasi dan kunjungannya Bu... Salam kenal juga dari Majalengka🙏
Hapussangat menarik untuk di bacar, lanjutkan
BalasHapusTerima kasih atas kunjungannya pak...🙏
Hapusindah sekai..bak pelangi. salam kenal dari saya ibu
BalasHapusTerima kasih dan salam kenal juga Bu...🙏
Hapushebat ibu tulisannya..salam kenal dr saya..mhn kunjungi jg ya tempat saya dan mhn beri krisan nya.. http://iniblogqu20.blogspot.com/2020/06/perkuliahan-menulis-kedua.html dan http://iniblogqu20.blogspot.com/2020/06/resume-perkuliahan-ketiga.html
BalasHapusAlhamdulillah... Terima kasih apresiasi dan kunjungannya Bu... Insya Alloh nanti saya BW ke tempat ibu...
HapusMantap bu
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung Bu...😊🙏
HapusWow dandan blogx cantik...sy blm bs..👍👍👍
BalasHapusWah ibu juga pasti bisa mempercantik blognya. Tinggal mengeksplore fitur2 didalamnya saja...
HapusKeren bgt bu...
BalasHapusJudulnya nyentrik dan unik...
Tulisannya jg ciamik...
Alhamdulillah... Terima kasih atas apresiasi dan atensinya... 🙏
Hapus