Pepatah latin mengatakan, ”Fortis imaginatio generat casum” artinya imajinasi yang jelas
menghasilkan kenyataan. Hal ini pula yang dibuktikan oleh narasumber pelatihan
menulis sesi 4 Ibu Emi Sudarwati sang juara I Lomba Inovasi Pembelajaran
Tingkat Nasional (Inobelkategoro SORAK (Seni, Olah raga, Agama dan Muatan lokal,
dan Bimbingan Konseling) tahun 2016. Berbekal karya yang pernah diajukan sampai
menjadi finalis lomba Inobel tahun 2015 yang kemudian diedit sesuai masukan dan
tambahan yang diberikan oleh dewan juri telah
menghantarkan imajinasinya menjadi kenyataan. Prestasi ini yang mengantarnya
berkunjung ke negeri Kincir Angin Belanda untuk mempelajari sistem pendidikan
yang ada di Universitas Windesheim dan Iclon Universitas Leiden serta bisa
berkunjung ke sekolah-sekolah terbaik di Holland dan Nederlands.
Sosok guru SMPN 1 Baureno yang berprestasi dan kreatif ini sangat
menginspirasi saya. Jejak langkahnya di dunia pendidikan menghasilkan banyak
karya dan prestasi. Selain aktif mengajar juga telah menulis dan menerbitkan
beberapa karya sastra Jawa dan Sastra Indonesia diantaranya novel berjudul Ngilon (2014), novel Kinanthi (2017),
Rona Hidup (2018), Petualangan Siswa Indigo (2019), novel Sujud Sangisore
Talang Mas, dan Kumpulan Esai Menulis dan Menerbitkan Buku untuk Keliling
Nusantara dan Dunia (2019). Pengelola TBM Kinathi ini juga pimpinan Grup
Patungan Buku Inspiratif, yang sudah menerbitkan hampir 400 buku ber ISBN.
Adapun buku terbaru yang diterbitkan penulis merupakan hasil kolaborasi dengan suami berjudul "Kado Cinta 20 Tahun dan Haiku". Selanjutnya, di tahun yang sama penulis ingin menerbitkan 2 buku tunggal dan beberapa buku patungan. Buku tunggal yang pertama berbahasa Jawa, yaitu pengalaman selama naik haji dan umrah. Sedangkan buku tunggal yang kedua berjudul "Menulis dan Menerbitkan Buku untuk Keliling Nusantara dan Dunia". Selain menulis buku beliau juga menjadi editor lebih dari 250 buku karya siswa dan guru Indonesia.
Kiprahnya dalam bidang kebudayaan dan literasi diantaranya bergabung
dengan Persatuan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia (PERMADANI), bergabung
dengan sebuah kelompok penulis di Bojonegoro bernama PSJB (Pamarsudi Sastra
Jawi Bojonegoro), PJ Budaya Lingkungan
dan Pembiasaan Sekolah, aktif sebagai pembina majalah siswa Bhakti sampai saat ini, Penggagas
perpustakaan mini di kelas IXF, dan mengupayakan pengembangan diri Teater
Bhakti. Beliau juga pengurus MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Bojonegoro ini juga
sebagai salah Guru Ahli di Pusat Belajar Guru Kabupaten Bojonegoro.
Prestasi yang pernah diraih Ibu Emi yaitu penghargaan dari Balai Bahasa
Jawa Timur sebagai Guru Bahasa Jawa Kreatif (2015), juara III Guru Berprestasi
Tingkat Kabupaten Bojonegoro (2016), dan menjadi juara I Lomba Inovasi
Pembelajaran Tingkat Nasional, kategoro SORAK yaitu Seni, Olah raga, Agama dan
Muatan lokal, dan Bimbingan Konseling (2016).
Jejak karya sang juara ini sangat
menginspirasi sebab beliau tidak ingin sukses sendirian tapi mengajak juga
siswa-siswanya. Dari hasil interaksi dengan para penulis di komunitas PSJB akhirnya
beliau mendapatkan pencerahan bahwa karya siswa yang sudah terkumpul bisa
diterbitkan dengan ISBN (Internsional Standart Book Number). Pada awal tahun
2014 kemudian terbitlah Kumpulan Cerkak karya Emi Sudarwati dan Siswa SMPN 1 Baureno
dengan judul buku LUNG. Begitupun di penghujung tahun 2014 masih bekerja sama
dengan PSJB, penulis menerbitkan buku karyanya dan Siswa SMPN 1 Baureno. Kolaborasi
karya guru dan siswa ini mendapat sambutan baik dari kepala sekolah, kepala
dinas pendidikan, bahkan bupati Bojonegoro saat itu.
Demikian pemaparan materi yang disampaikan oleh Ibu Emi Sudarwati yang
menutup sesi dengan menyatakan bahwa buku adalah bukti sejarah. Catatan bahwa
kita pernah hidup di dunia ini. Oleh karena itu, beliau ingin mengabadikan
setiap jengkal perjalanan hidupnya menjadi sebuah buku. Semoga kita juga dapat
mengabadikan pemikiran dan pengalaman kita dalam sebuah buku yang menginspirasi
dan mengajak kepada kebaikan. Insya Alloh itu akan menjadi amal jariyah yang
pahalanya mengalir walaupun kita sudah meninggal dunia dan biarkan karya yang
kita yang tuliskan menemukan takdirnya sendiri.
Resumenya ibu tulis dengan kata yang lugas dan menarik, mantap untuk motivasi kita cermat menulis.
BalasHapusTerima kasih atas atensi dan apresiasinya Bu...
HapusSingkat,padat dan jelas.. Mantap bu 👍
BalasHapusSemoga tidak mengurangi makna dan histori Narsum ya... Terima kasih sudah berkunjung
HapusSangat syuka dengan pepatahnya,
BalasHapusImaji yang jelas menghasilkan kemyataan. Mungkin inilah awal mula perjalanan coretan penaku di kelas belajar menulis bersama omjay
Wah Bu Aam mah udah mengalir dalam menulis. Sudah tidak tertatih-tatih lagi... Good job...
Hapusmantul
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung...
Hapuskerennn
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung
HapusKata-katanya yang terangkai begitu indah.. Seindah bunga ditaman... Baguss bu...
BalasHapusAlhamdulillah... Terima kasih atas apresiasi dan kunjungannya bu...
Hapus