Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka MENULISLAH
sehingga hidup ini lebih mulia untuk sesama
- Al Ghazali -
Kunci untuk menjadi seorang penulis dalam menghasilkan karya tulisan yang luar biasa adalah dengan menulis, menulis dan terus menulis. Bagi penulis pemula tentu awalnya tidak mudah dan mengalami banyak hambatan. Begitu pula yang pernah dirasakan narasumber kelas menulis malam ini yang bernama Yulius Roma Patandean, S.Pd. Beliau seorang guru berprestasi yang mengajar bahasa Inggris di SMAN 5 Tana Toraja. Ketika mulai menulis beliau merasakan kebingungan apa yang mau ditulis. Walaupun sebenarnya banyak ide di sekitar namun ketika mulai menulis beliau justru susah untuk melakukannya. Seolah-olah ide yang sudah tersusun rapi di pikirannya hilang semua ketika mulai mengetik.
Namun pak Roma demikian nama panggilannya selalu berupaya agar bisa mengatasi semua hambatan tersebut. Beliau memiliki moto CLBK. Bukan Cinta Lama Bersemi Kembali tetapi COBA, LAKUKAN, BUDAYAKAN dan KONSISTEN.
COBA
Tak ada satu pun usaha yang berhasil jika tidak mencobanya lebih dahulu. Dalam menulis pun demikian, memulainya kadang susah terutama dalam membangun ide lalu mencurahkannya kalimat demi kalimat. Namun harus terus dicoba berulang-ulang. Hal ini akan melatih kita memproduksi untaian kata-kata yang menghasilkan kalimat bermakna.
LAKUKAN
Ketika kita sudah mencoba, telah menemukan rasa dan keunikan tulisan kita, maka harus terus dilakukan agar ide kita tidak mengendap seiring berlalunya waktu. Jika ada kendala, dan kita berhenti menulis saat itu, maka saat itu juga semangat menulis kita berhenti. Jadi kita harus paksa diri kita untuk menulis hingga kini. Menulis apa saja, intinya harus ada sesuatu yang tersimpan di draft tulisan blog kita atau tersimpan di laptop.
BUDAYAKAN
Menulis harus menjadi budaya kita. Menjadi bagian dari cara hidup kita. Menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan kita. Jadi, budayakan menulis sehingga menjadi panggilan beraktifitas setiap hari.
KONSISTEN
Tak ada karya yang terselesaikan dengan baik tanpa konsistensi. Konsisten dalam menulis adalah misi untuk mencapai visi seorang penulis, yakni menghasilkan sebuah karya tulisan yang bisa memberi inspirasi bagi banyak orang. Bagaimana cara agar konsisten? Kita perlu memaksa diri kita menulis setiap hari minimal menulis tugas untuk siswa di blog atau upload gambar. Selain itu untuk memperkaya wawasan kita perlu aktif membeli buku secara online. Kita bisa menemukan dan mengembangkan ide kita mencari buku di OLSHOP.
Jadi, jangan takut CLBK, namun nikmatilah prosesnya dan syukuri hasilnya. Salah satu hasil CLBK yang beliau terapkan adalah sebuah karya buku kolaborasi dengan Prof. Richardus Eko Indrajit. Prof Eko memberi tantangan menulis buku selama seminggu. Judul buku saat itu disiapkan oleh Prof Eko, berdasarkan topik webinarnya di YouTube Prof EKOJI Channel. Kemudian peserta diminta untuk mengembangkannya sendiri. Terkait outline, pak Roma menyusunnya sendiri. Luar biasanya prof. Eko mengamini semua outline yang diajukan. Lalu pak Roma kombinasi bahan dari internet, buku-buku dan pengalaman pribadi. Ada satu sub judul tulisan di buku Digital Transformation itu yang dituliskan idenya ketika kampus tempat kuliah S2 saat itu terendam banjir dan dihantam. Semua tantangan dan hambatan yang dialaminya tesebut mampu dilalui beliau sampai akhirnya bukunya dapat diterbitkan oleh penerbit Andi.
Untuk menjaga konsistensi Pak Roma melakukan kiat Prof. Eko untuk menulis setiap hari kalau bisa satu halaman sebelum tidur. Kemudian memaksimalkan waktu di hari Sabtu dan Minggu. Selain itu beliau mempraktikkan kiat dari bapak Budiman Hakim tentang Cerpenting. Menuliskan semua apa yang dilihat yang nantinya akan sambung menyambung menjadi tulisan yang bermakna. Banyak membaca, entah itu sumber internet ataupun koleksi buku-buku. Tiap hari pantau informasi di Twitter, kadang ide juga munculnya dari sana. Selebihnya, pak Roma mengetik satu paragraf di handphone-nya sebelum tidur. Jam berapa pun beliau akan tidur pasti ada tulisan di HP satu paragraf. Ketika ada kesempatan beliau melengkapinya.
Selain Buku Digital Transformation pak Roma juga menerima tantangan kedua dari Prof. Eko untuk menulis dalam jangka waktu satu bulan buku yang berjudul Flipped Classroom. Flipped Classroom adalah buku tentang strategi membalikkan kelas dalam melakukan pembelajaran. Buku ini berisi berbagai tips bagaimana membalikkan kelas sehingga siswa mampu berpikir kritis, lebih kreatif, mandiri dan mampu berkolaborasi.
Untuk menularkan literasi ke siswa pak Roma mulai membiasakan menulis materi pelajaran di blog kemudian mengirimkannya ke siswa untuk dipelajari dan ini sangat mendukung proses Pembelajaran Jarak Jauh saat ini. Selebihnya, memberikan bahan bacaan ke siswa setiap malam sebelum pertemuan di kelas virtual esok hari. Ini bagian dari flipped classroom.
Untuk melawan rasa malas dan kelelahan menurut pak Roma perlu bangun komitmen, semangat dan motivasi diri sendiri, bahwa ada hasil yang harus dicapai dalam proses menulis ini. Kalau kelelahan, sebaiknya tidur dulu. Trik lainnya, bisa dengan pijitan. Jika jenuh menulis, pak Roma sering pergi ke kebun dan mencari inspirasi disana. Setelah di depan komputer maksimal 20 menit pak Roma keluar rumah sambil menghitung kendaraan yang lalu lalang atau bermain dengan anak.
Jangan lelah untuk Coba, Lakukan, Budayakan dan Konsisten dalam menulis. Setiap usaha kita pastinya akan bermuara pada hasil yang optimal mana kala kita senantiasa mau belajar, membangun komitmen dan memotivasi diri. Menulislah sebagai proses kehadiran kita untuk membawa kabar baik tentang ilmu kehidupan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar